Klik Gambar ini Untuk metihat Gambar2gambar lainnya

Klik Gambar ini Untuk metihat Gambar2gambar lainnya

Senin, 19 November 2012

Senin, 30 April 2012

Terkadang aku bertanya apakah arti dari semua yang telah ku lakukan ini..?? Aku adalah pemberontak.. memberontak dari pikiran dan perasaan yang telah lama membelenggu perjalanan kehidupan ini. Pemberontakan ini memerlukan banyak pengorbanan, dan tentunya pengorbanan itu membawa aku dalam sebuah pertanyaan, "Apakah Arti dari semua ini"

Yang Muda Pun Bicara

Kita adalah anak muda, tanpa paksaan hanya naluri. Siapapun pasti Pernah Muda, maka hargailah kami ketika kami bersuara. Bukan karena kami ingin didengar, tetapi karena kami ingin berkarya.
Bangunlah pemuda bangsa.. bangun bangsa ini dengan kreatifitas mu.

Kamis, 28 Oktober 2010

Lokon Trip 27 Oktober 2010

Demi sebuah pengalaman baru, siapa saja rela mengesampingkan Ego dan apapun itu yang menghalagi sebuah keinginan untuk mendapatkan pengalaman.
Lokon 27 Oktober 2010, sekumpulan Mahasiswa Universitas Negeri Manado yang tergabung dari beberapa element mahasiswa melakukan perjalanan ke gunung Lokon, perjalanan itu adalah satu kegiatan dalam rangka hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2010. Dengan maksud melakukan kegiatan sosial bersih gunung kegiatan ini diharapkan dapat memupuk rasa kecintaan pemuda-pemudi yang ada dalam lingkaran Mahasiswa ini terhadap lingkungan sekitar mereka, serta memaknai arti penting dari Sumpah Pemuda itu sendiri.

27 Oktober 2010 Pukul 2.30 sore hujan yang cukup lebat baru saja berhenti membasahi bumi pertiwi ini, segera teman-teman mahasiswa tersebut yang di pimpin oleh ketua BEM FIP Ronald Lotulung dari Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMA, langsung mengarah ke post awal pendakian gunung lokon. Disana mereka menunggu beberapa saat akan kehadiran dari satu tim lagi yang sampai pukul 3.00 sore belum kunjung tiba. Akhirnya tanpa Tim yang di tunggu-tunggu itu, rombongan pertama pun melanjutkan perjalanan menuju kawah gunung Lokon dipandu oleh seorang anak Mapala Technology FATEK UNIMA Edward Widodo (dodo).
Rombongan mahasiswa ini yang terdiri dari 18 orang wanita dan 21 orang pria mendaki melewati Kuala Batu (sungai kering yang terbentuk akibat aliran lahar gunung) yang cukup menantang. Mereka harus berhati-hati dalam melewati jalan ini, apalagi saat ini kondisi jalanan yang terdiri dari bebatuan-bebatuan besar itu licin karena air hujan. Tak jarang diantara mereka ada yang terpeleset saat berjalan di bebatuan itu. Namun demikian canda tawa selalu bersama-sama dengan mereka di tengah kondisi mereka yang sudah mulai kelelahan. Rasa kelelahan itupun terbayar setelah rombongan mencapai kawah gunung Lokon, terlihat rasa kagum dan hampir tidak percaya dengan apa yang telah mereka tempuh menyelimuti wajah mereka. Satu keagungan Maha Kuasa yang di ciptakan di tengah-tengah mereka telah mereka pijaki. Ini menjadi kebanggaan bagi mereka masing-masing, terutama bagi mereka yang baru pertama kali berada di tempat itu.
Sementara itu, rombongan yang lain baru saja tiba di post awal pendakian gunung Lokon. Saat itu waktu telah menunjukkan Pukul 4.45 sore, tim ini terdiri dari 3 orang wanita dan 5 orang pria. Sama seperti rombongan pertama, mereka harus melewati kuala batu terlebih dahulu sebelum mencapai kawah gunung lokon sebagai tempat tujuan mereka. Awan mendung hampir menyelimuti seluruh lagit di sore itu ketika rombongan yang kedua memulai perjalanan mereka dan akhirnya hujanpun kembali turun membasahi bumi, menemani perjalanan Rombongan yang kedua ini menuju kawah Lokon. Kondisi jalan yang basah ditengah upaya melewati batu-batu besar yang licin ini membuat perjalanan berjalan lambat. Pukul 5.15 seorang anggota rombongan kedua ini merasa cemas akan keberadaan mereka dan keberadaan rombongan yang pertama, yang sampai saat itu belum saja mereka temui. Padahal sesuai dengan kesepakatan pukul 5.00 harus sudah mulai turun kembali. Dengan kondisi yang basah bersama rasa penasaran dari beberapa orang dalam rombongan kedua ini memaksa mereka tetap melanjutkan perjalanan sampai bertemu dengan Rombongan pertama yang telah mendahului mereka.
Pukul 5.40 akhirnya kedua rombongan ini dapat bertemu ditengah guyuran hujan, hari semakin gelap dan hujan bertambah lebat. Sama seperti rombongan kedua, diantara mereka juga tidak ada yang tubuhnya kering lagi, semuanya basah kuyub dan terlihat di wajah mereka masing-masing rasa kedinginan yang tidak biasa, walaupun terdengar sesekali gurauan dari beberapa orang yang berusaha mencairkan suasana yang kurang menentu pada waktu itu. Belum saja rombongan yang kedua beristirahat tiba-tiba beberapa orang laki-laki dari rombongan yang pertama dengan suara panik memerintahkan semua orang yang berada pada jalur Kuala Batu untuk menyingkir ke pinggiran dan naik ke tempat yang lebih tinggi.
hoiii awas..!! aer...!! ba pinggir samua...!! Nae kamari...!!
Sontak suasana pada waktu itu menjadi panik.. terdengar teriakan..teriakan.. baik teriakan dari suara pria maupun wanita..
Gemuruh derasan air terdengar sangat menakutkan membuat kacau suasana yang ada pada waktu itu. Banjir bandang akibat hujan yang cukup lebat melewati Kuala Batu yang menjadi jalan akses ke kawah lokon..
Hujan semakin lebat dan air yang ada di kuala pun menjadi deras.. tak ada yang mampu melewati derasnya air yang mengalir pada waktu itu.. hari pada waktu itu sudah gelap. Pimpinan rombongan yang pertama belum mengetahui akan keberadaan rombongan yang ke dua telah tiba menjadi panik sebelum akhirnya dia mengetahui akan keberadaan rombongan kedua.
Kedua rombongan ini tak bisa berbuat apa-apa. mereka berhenti di sebuah tempat yang sedikit tinggi dari aliran air. Rombongan telah bertambah menjadi 47 orang. Beristirahat di sebuah bidang tanah miring yang tidak terlalu besar. Mereka berdiri berdesak-desakan di tengah guyuran hujan, dengan harapan hujan pada saat itu cepat mereda sehingga debit air yang mengalirpun boleh berkurang.
Sementara itu, ada lagi sekelompok orang yang masih dalam perjalanan menuju puncak. Mereka adalah anak-anak MAPALA TECHNOLOGY Fakultas Teknik UNIMA dengan tujuan yang sama beranggotakan 9 orang, menaiki jalan di tengah deras nya air yang mengalir. Hanya pengalaman dan tuntunan Tuhan sajalah sehingga akhirnya mereka dapat bertemu dengan seluruh rombongan.
Rencana evakuasi seluruh rombonganpun di susun oleh beberapa orang yang menjadi leader pada waktu itu. Maka ditetapkan setiap orang yang akan berjalan turun harus berpasang-pasangan. Teman-teman dari MAPALA Technology menjadi Leader dalam menuntun rombongan untuk turun. Dengan Penerangan seadanya rombongan pun mulai turun perpasangan. Ini merupakan kejadian yang menegangkan sekaligus unik, dengan adanya kejadian ini memberikan rasa kebersamaan yang cukup dalam diantara rombongan yang ada..
Perlahan-lahan, hujanpun meredah dan air yang mengalirpun yang tadinya deras berangsur-angsur surut. Namun demikian, perjalanan pada waktu itu tetaplah masih beresiko besar, karena ditengah kegelapan menuruni bebatuan dengan penerangan seadanya memungkinkan terjadinya segala sesuatu yang tidak di inginkan.
Perjalanan turun yang cukup lama, ditengah kondisi tubuh yang kedinginan apalagi saat diterpa angin pegunungan, serasa tubuh bergetar tak karuan. Namun rombongan harus terus bergerak turun. Canda yang di lontarkan beberapa teman, berusaha menghilangkan sejenak rasa lelah dan kedinginan sehingga senyum tawa pun sesekali menghiasi raut wajah masing-masing rombongan dalam perjalanan tersebut.

Bruaakkk...!!!!
Boni : kyapa itu..!!??
Reki : Daypack ka' yang jatuh..
Boni : Trus Kyapa dank ba bunyi kuat..??
Reki : So deng kita noh itu..???

Sepenggal cerita dan kejadian malam itu yang di alami anak MAPALA Technology.

terdengar juga sebuah cerita untuk menghangatkan suasana yang dingin pada saat itu
Boni : pak.. papa...?? tadi qt dorang ada lempar deng tomat..
papa : hah.... talalu leh ngana... cuman leh deng tomat, so menangis...
Boni : io noh.. tomat deng dia pe liter..

Hening.......
awas.. bruakkkk...
Franny terpeleset sampil di pegang pasangan nya..

Hening.....
ehhhh... bruaakkkk...
Indra pun terjatuh..
Franny : hahahaha.. satu sama...

Hening....
Bruakkk.... sssshhhhhhssshhh.. (Franny terpeleset cukup jauh)
adoh-adoh... angka kita pe kaki...
Indra : hah...!! dua : satu..

Hening...
Awas.. injak di Bruaaakkkkk...
Indra Terjatuh..
Franny : hah.. ini baru dua sama...

setidaknya memberikan gelak tawa yang cukup untuk memberikan kehangatan suasana malam itu.

siiisssskkkkkkk.... awww..... ahhhh... yane berlarian sambil terpeleset.
ahhhh.....
Yane : adoh.. Franny ngana koman so selamatkan kita pe hidop malam ini.. kalo ndak ada ngana paling qt so ta jatuh...
Beberapa orang di yang tidak sempat kelihatan : Adoh.. Poin banyak koman itu for ngana fran..?? hehehe...
Franny : Hmmmm...??

beberapa kejadian yang setidaknya bisa meninggalkan sebuah cerita..
perjalanan turun ini ternyata lebih sulit jika dibandingkan saat naik sebelumnya..
perjalan menurun ini membutuhkan hampir 3 jam perjalanan. Sekitar pukul 10 malam akhirnya seluruh rombonganpun telah berhasil menuruni Kuala Batu itu. Cek..?? ada semua..??
ow.. akhirnya seluruh anggota rombongan tiba dengan selamat, walaupun goresan akibat rumput tajam tidak bisa di hindari. Senyuman dan kelegaanpun menghiasi suasana pada waktu itu.
Foto bareng dulu... Sejenak Seluruh rombongan mengabadikan moment saat itu kedalam sebuah gambar..
Rasa perih akibat goresan, sakitnya betis akibat berjalan jauh seakan tak pernah dirasakan.
Sebelum kejadian itu Banyak diantara mereka yang berkata:
so ndak mo kadua kali kita mo nae..
namun ketika mereka semua melewati kejadian malam itu, banyak yang berkata:
doh penasaran mo nae ulang noh..?? kapan eh torang mo nae ulang..??

Itulah sepenggal kisah bagi sekitar 56 orang mahasiswa, yang tidak akan pernah terlupakan. Kejadian ini akan tetap menjadi sejarah dalam kehidupan pribadi masing-masing mereka. Yang bisa menjadi sebuah cerita yang seru untuk generasi setelah mereka.
Kejadian ini setidaknya diijinkan Tuhan berlaku agar kita semua dapat menghargai arti kebersamaan dengan saling membantu, mulai dari membantu orang yang paling dekat dengan kita.

Teruslah mengukir sejarah mu, agar dihari tua nanti, anak cucumu tidak akan pernah bosan mendengarkan cerita-cerita mu.


Yakobus 4:17 "Jadi, jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa."



Oleh Indra Lumantow
28 Okt 2010